Masyarakat Pulau di Makassar Ikut Paket C
Oleh: Asnawin
Perhatian pemerintah terhadap masyarakat yang tinggal di pulau-pulau kecil cukup besar. Buktinya, pemerintah rela mengeluarkan biaya besar untuk membeli perahu dan mengirim tenaga pengajar (tutor) ke pulau-pulau kecil demi mengajar masyarakat setempat membaca dan menulis.
Di Kota Makassar misalnya. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Non-formal Informal Depdiknas, bekerja sama Lembaga Pusat Kajian Ilmu Teknologi Kelautan (LPK-ITK) Universitas Muhammadiyah Makassar, membuat program kegiatan pendidikan kesetaraan bagi masyarakat di Pulau Kodingareng, Pulau Barrang Lompo, dan Pulau Barrang Caddi.
Masyarakat pada tiga pulau tersebut diikutkan pendidikan kesetaraan Paket C (setara SMA), Paket B (setara SMP), dan Paket A (setara SD). Sasarannya terutama masyarakat yang bukan usia sekolah. Selain diberi pelajaran umum sesuai kurikulum pendidikan, juga diberikan pendidikan keterampilan.
Sekretaris LPK-ITK Unismuh Makassar, Drs Akhmad Namsun, kepada DEMOs mengatakan, peserta pembelajaran untuk tahap pertama sudah ada, yakni sebanyak 33 orang.
Program pendidikan kesetaraan tersebut akan dilaksanakan sebanyak tiga tahap. Setiap tahap dibatasi pesertanya sebanyak 33 orang. Tenaga pengajarnya disediakan oleh Unismuh Makassar yang anggarannya dibayarkan dari dana proyek .
“Sekarang perahunya sedang kami tunggu dan kami sudah meminta kepada Pemerintah Kota Makassar untuk diberikan lahan parkir,” jelasnya.
Pengajar atau tutor nantinya akan menggunakan perahu tersebut untuk menyeberang ke pulau-pulau dan mengajar peserta pembelajaran, minimal tiga kali dalam sepekan.
Pihak LPK-ITK Unismuh juga akan mencari tenaga pengajar yang memiliki kemampuan dan kualifikasi mengajar dari masyarakat yang tinggal di pulau-pulau tersebut.
“Kami sekarang sedang mendata penduduk setempat. Mudah-mudahan ada di antara mereka yang bisa diangkat menjadi tutor,” kata Akhmad Namsun. (dimuat di Tabloid Demos, Makassar, I-II Desember 2008)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar