Rabu, 24 Desember 2008

Menpera Undang 17 Perguruan Tinggi



keterangan gambar: Rahman Rahim SE MM

Menpera Undang 17 Perguruan Tinggi

Oleh: Asnawin


Kementerian Perumahan Rakyat pada pertengahan Desember 2008 mengundang 17 perguruan tinggi se-Indonesia guna membicarakan model atau format perumahan rakyat yang layak huni.
Perumahan rakyat tersebut nantinya akan dibangun di daerah padat penduduk dengan model rumah susun untuk daerah perkotaan, sedangkan di pedesaan masih akan dicari model yang tepat.
Pembantu Rektor I Universitas Muhammadiyah Makassar, Rahman Rahim SE MM, yang memghadiri pertemuan tersebut kepada DEMO’s mengatakan, perumahan nantinya dibuat dengan dana swadaya masyarakat, namun sebagian dananya juga berasal dari bantuan pemerintah, donator, dan lembaga keuangan.
Pembangunan perumahan rakyat di pedesaan akan disesuaikan dengan kondisi ekonomi, sosial dan budaya masyarakat setempat.
“Keterlibatan perguruan tinggi di sini yaitu melakukan riset mengenai kondisi ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat untuk membuat perumahan rakyat yang layak huni. Maksudnya, perumahan rakyat yang akan dibangun disesuaikan dengan kondisi ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat setempat,” paparnya.
Rahman Rahim mengatakan, dari 17 perguruan tinggi yang diudang, tiga di antaranya adalah perguruan tinggi swasta, termasuk Unismuh Makassar.
“Unismuh Makassar kebagian tugas melakukan riset untuk pembangunan perumahan rakyat di daerah pesisir dan kepulauan,” ungkapnya.

Hibah Rp 750 Juta

Universitas Muhammadiyah Makassar pada akhir tahun 2008 menerima bantuan hibah peningkatan mutu akademik berupa perangkat peralatan perkuliahan senilai Rp 750 juta.
“Kami akan menerima bantuan dari Depdiknas berupa sarana dan prasatana elektronik senilai Rp 750 juta. Bantuan ini tidak turun begitu saja, tetapi melalui perjuangan dan kompetisi yang sehat dengan ratusan perguruan tinggi lain,” jelas Rahman Rahim.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar