Rabu, 24 Desember 2008

Sulit Melampaui Prestasi Tinggi



keterangan gambar: Syaiful Saleh

Sulit Melampaui Prestasi Tinggi

Oleh: Asnawin


Prestasi yang sudah tinggi pasti lebih sulit dilampaui dibanding prestasi yang yang biasa-biasa saja. Itu berlaku dalam segala bidang, baik di olahraga, maupun dalam bidang lain.
Seseorang yang diberi tugas menduduki jabatan tertentu, baik di pemerintahan maupun di lembaga atau instansi swasta, juga akan mengalami hal serupa.
Ia akan merasa lebih ringan melaksanakan tugas jika prestasi pejabat yang digantikannya tergolong biasa-biasa saja, dibandingkan jika ia menggantikan pejabat yang punya prestasi tinggi.
“Kayaknya agak sulit melampaui prestasi tinggi,” kata Ir H Syaiful Saleh MSi, sesaat setelah serahterima Badan Pelaksana Harian Universitas Muhammadiyah Makassar, di Kampus Unismuh, belum lama ini.
Prestasi tinggi yang dimaksudkan yaitu prestasi yang telah ditorehkan KH Djamaluddin Amien selama dua periode menjabat Ketua BPH Unismuh Makassar, yang ditandai dengan semakin banyaknya mahasiswa, dosen, dan karyawan Unismuh, bertambahnya fakultas dan program studi, serta pembangunan sarana dan prasarana di Unismuh.
Mantan Pembantu Rektor III yang juga mantan Dekan Fakultas Pertanian Unismuh Makassar itu, mengakui bahwa kemungkinan besar ia bersama pengurus BPH yang lain lebih banyak melanjutkan apa yang telah dirintis oleh KH Djamaluddin dan jajaran pengurus BPH periode 2004-2008.
Syaiful Saleh menerima amanah sebagai Ketua merangkap anggota BPH Unismuh Makassar periode 2008-2012 menggantikan KH Djamaluddin Amien.
Jabatan sekretaris merangkap anggota diserahkan kepada HA Iskandar Tompo, sedangkan bendahara merangkap anggota Drs H Syamsuddin Razak. Tiga anggota BPH yang lain yaitu Drs H Ashabul Kahfi MAg, Drs KH Jalaluddin Sanusi, dan Drs HM Ali Hakka.
Acara serah terima dihadiri Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel, Drs KH Baharuddin Pagim, Rektor Unismuh Dr M Irwan Akib MPd, serta para pimpian Unismuh dan sejumlah undangan.
KH Djamaluddin Amien dalam sambutannya meminta kepada pengurus BPH dan para pimpinan di Unismuh agar menjaga kekompakan.
“Kompak itulah kuncinya. Perbedaan pendapat boleh saja ada dan memang harus ada, karena perbedaan pendapat itulah yang menimbulkan dinamika dan munculnya berbagai macam ide, tetapi harus tetap kompak dalam mengambil keputusan,” ujarnya.

Kekurangan 300 Dosen
Rektor Unismuh Makassar M Irwan Akib, mengatakan, ada dua tugas BPH yaitu menangani masalah personalia, serta menangani masalah pembangunan sarana dan prasarana.
Dia mengatakan, Unismuh dewasa ini membina sekitar 15.000 mahasiswa. Idealnya, biaya yang dibutuhkan untuk pembinaan bagi setiap mahasiswa yaitu sebesar Rp 18 juta per tahun. Dengan demikian, Unismuh seharusnya memiliki dana sebesar Rp 271 miliar.
Selain itu, setiap 30 mahasiswa seharusnya ditangani satu orang dosen. Artinya, Unismuh seharusnya memiliki 500 dosen, tetapi dosen yang ada baru sekitar 200 orang. Dengan demikian, Unismuh Makassar kekurangan 300 dosen.
“Masalah-masalah inilah yang perlu dipikirkan dan dicarikan dolusinya oleh BPH,” kata Irwan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar