Rabu, 24 Desember 2008

Media Cetak Mulai Banyak Diragukan

Kompas Online
Senin, 3 Maret 1997

Media Cetak Mulai Banyak Diragukan

Ujungpandang, Kompas

Masa depan dan eksistensi media cetak kini banyak diragukan
kelanjutan. Ada yang beranggapan bahwa kemajuan teknologi informasi
dan komunikasi serta media elektronik telah mengambil alih peran media
cetak.

Demikian dikatakan LE Manuhua, Pemimpin Umum dan Pemimpin Redaksi
Harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dalam resepsi Ulang Tahun ke-50
harian ini, Sabtu (1/3) malam di Ujungpandang.

"Namun tidak kurang yang beranggapan peranan medai cetak akan terus
bisa bertahan, karena memiliki karakter khusus dalam penyajian
informasi serta cukup luas wilayah jangkauannya sampai ke daerah
terpencil," kata Manuhua.

Menurut tokoh pers Sulses ini, salah satu tantangan terbesar media
cetak, khususnya di daerah, adalah mulai merebaknya surat kabar
elektronik atau electronic newspaper yang konon lebih ekonomis dari
media cetak. Bila 80 persen ongkos produksi media cetak untuk biaya
kertas dan produksi, biaya sebesar itu untuk surat kabar elektronik
digunakan untuk pengembangan dan peningkatan redaksional.

"Terhadap semua anggapan itu, terutama yang terburuk, Pedoman Rakyat
tidak boleh bermasa bodoh, melainkan harus menerimanya sebagai
tantangan untuk kemudian mencari peluang. Terobosan-terobosan harus
diusahakan sejak memasuki masa depan yang dekat setelah memasuki 50
tahun," tutur Manuhua.

Hadir dalam resepsi 50 tahun PR ini antara lain Gubernur Sulsel H ZB
Palaguna, Pangdam VII Wirabuana Mayjen Agum Gumelar, serta anggota
Muspida serta pejabat sipil dan militer.

Pedoman Rakyat yang lahir 1 Maret 1947 merupakan salah satu dari
sedikit surat kabar yang lahir di tengah suasana perjuangan
mempertahankan kemerdekaan. (yul)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar