Senin, 01 Desember 2008

Hery Subiansuri Terharu di PWI


KADIV HUMAS Polda Sulselbar Kombes Pol Hery Subiansauri tidak bisa membendung kesedihannya tatkala membawakan ceramah di depan sekitar 70-an wartawan senior yang mengikuti pembekalan dalam rangka kenaikan status, kemarin, di PWI Sulsel. (ist)







-----
Senin, 01-12-2008


Hery Subiansauri Terharu di PWI



- Syamsu Nur beberkan kiat-kiat bisnis media


Ujungpandang, Upeks,----
Kadiv Humas Polda Sulselbar Kombes Pol Hery Subiansauri tidak bisa membendung kesedihannya tatkala membawakan ceramah di depan sekitar 70-an wartawan senior yang mengikuti pembekalan dalam rangka kenaikan status, kemarin, di PWI Sulsel.

Pembekalan yang dilakukan PWI ini merupakan syarat utama bagi mereka yang ingin naik status dari anggota muda PWI menjadi anggota biasa. Dalam kesempatan ini Hery membawakan makalah berjudul Pers dan Polisi.

Dalam ceramah yang berlangsung sekitar dua jam tersebut, Hery memukau sejumlah wartawan senior baik yang berasal dari Makassar maupun dari luar kota, dengan retorika yang sangat menarik. Menurutnya wartawan bekerja berdasarkan UU, demikian juga aparat Kepolisian juga bekerja sesuai UU. Masing-masing mempunyai tugas dan kewajiban.

Pers dalam kebebasannya, urai Hary, tetap dituntut untuk menjunjung tinggi etika, budaya, dan sopan santun.

''Lebih-lebih harus memperhatikan dampak dari sebuah pemberitaan terhadap kepentingan lebih luas, masyarakat bangsa dan negara,'' ujarnya.

Didampingi Sekretaris PWI Sulsel H Mappiar dan moderator Gun Sumedi, Hery juga menceritakan begitu banyak tentang kehidupan Polisi. Bahkan Hery mengeluarkan sebuah dompet coklat berisi beberapa uang seribu rupiah yang terlipat dan sudah kumuh.

''Sembari terisak, Kombes ini menceritakan betapa dia tidak pernah melupakan ketika harus memeriksa seorang anakbuahnya jelang lebaran beberapa tahun lalu. Saya menangis melihat uang yang dikeluarkan pak, hanya beberapa uang seribuan yang dicarinya mulai subuh hingga malam hanya untuk membelikan sesuatu kepada keluarganya, Tapi mereka harus dihukum pak, '' kenang Hary sembari terisak.

Tak ayal lagi, sejumlah wartawan yang larut dalam kesedihan itu terbawa oleh cerita Hery dan meneteskan air mata.

''Coba melihat kami secara utuh pak, jangan setengah-setengah,'' paparnya lagi.

Di sesi terakhir, Bos Fajar Group H Syamsu Nur memaparkan kiat-kiat bisnis media yang dikatakan membutuhkan suatu kecermatan dan keahlian khusus. Bagaimanapun karakter bisnis media sangat berbeda dengan bidang bisnis lain.

Sebelumnya turut menjadi pemateri, Burhanuddin Amin dan Dahlan Kadir dari DKD PWI Sulsel, kemudian Ronald Ngantung dengan moderator Hasan Kuba dan Asnawin, serta Syarif Usman sebagai ketua panitia. Pembekalan anggota PWI kemarin ditutup dengan memberikan ujian bagi calon anggota biasa PWI Sulsel. (H Mappiar HS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar