PENYELAMAT. Cabang olahraga bulutangkis lagi-lagi menjadi penyelamat wajah Indonesia di ajang Olimpiade. Pada Olimpiade Beijing, China, 8 s/d 24 Agustus 2008, hanya cabang bulutangkis yang berhasil meraih medali emas, dari tujuh cabang olahraga yang diikuti kontingen Indonesia. Medali emas tersebut dipersembahkan oleh duet ganda putra, Hendra Setiawan dan Markis Kido.
----
Selasa, 26 Agustus 2008
Olimpiade
Beijing 2008: Lagi-lagi Bulutangkis Jadi Penyelamat
Oleh: Asnawin Aminuddin
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA). Cabang olahraga bulutangkis lagi-lagi
menjadi penyelamat wajah Indonesia di ajang Olimpiade. Pada Olimpiade Beijing,
China, 8 s/d 24 Agustus 2008, hanya cabang bulutangkis yang berhasil meraih
medali emas, dari tujuh cabang olahraga yang diikuti kontingen Indonesia.
Medali emas tersebut
dipersembahkan oleh duet ganda putra, Markis Kido dan Hendra Setiawan.
Bulutangkis juga
menyumbang satu medali perak dari duet ganda campuran Nova Widianto/Lilyana
Natsir, serta satu perunggu dari tunggal putri Maria Kristin.
Cabang bulutangkis juga
menyumbang dua medali perunggu yakni oleh Eko Yuli Irawan (angkat berat 56 kg
putra), dan Triyatno (angkat berat 62 kg putra).
Dengan demikian,
Indonesia berhasil meraih satu medali emas, satu perak, dan satu perunggu.
Indonesia pada
Olimpiade Beijing, membawa 24 atlet dan mengikuti tujuh cabang olahraga, yakni
atletik (2 atlet), angkat besi (5), menembak (1), renang (2), bulutangkis (11),
panahan (2), dan layar (1).
Olimpiade
2004
Pada Olimpiade Athena
2004 (Yunani), Indonesia merebut satu medali emas, satu perak, dan dua
perunggu.
Cabang bulutangkis
menjadi penyelamat dengan merebut medali emas melalui tunggal putra, Taufik
Hidayat.
Bulutangkis juga
mempersembahkan dua perunggu melalui hasil perjuangan Sony Dwi Kuncoro (tunggal
putra), dan duet Eng Hian/Flandy Limpele (ganda putra).
Satu medali perak untuk
Indonesia pada Olimpiade empat tahun lalu itu, disumbangkan oleh atlet putri
Raema Lisa Rumbewas (angkat berat, 53 kg).
Olimpiade
2000
Di Olimpiade Sydney
2000 (Australia), Indonesia meraih satu emas, tiga perak, dan dua perunggu.
Medali emas
dipersembahkan cabang pebulutangkis ganda putra Tony Gunawan/Candra Wijaya.
Medali perak direbut
oleh Hendrawan (bulutangkis tunggal putra), Tri Kusharyanto/Minarti Timur
(bulutangkis ganda campuran), dan Raema Lisa Rumbewas (angkat berat 48 kg
putri).
Sementara medali
perunggu diraih oleh Sri Indriyani (angkat berat 48 kg putri), dan Winarni
Binti Slamet (angkat berat 53 kg putri)
Olimpiade
Atlanta 1996
Ganda putra bulutangkis
menyumbang medali emas satu-satunya bagi Indonesia pada Olimpiade Atlanta 1996,
Amerika Serikat, yaitu dari hasil perjuangan duet Ricky Subagja/Rexy Mainaky.
Medali perak yang juga
satu-satunya bagi kontingen Indonesia dipersembahkan oleh Mia Audina dari
bulutangkis tunggal putrid, sedangkan dua medali perunggu direbut oleh Susi
Susanti (bulutangkis tunggal putri), dan Denny Kantono/Antonius Iriantho
(bulutangkis ganda putra).
Olimpiade
Barcelona 1992
Indonesia menorehkan
hasil bagus pada Olimpiade Barcelona 1992 (Spanyol) dengan merebut dua medali
emas, dua perak, dan satu perunggu. Sayangnya, semua medali tersebut direbut
dari cabang bulutangkis, sedangkan cabang lain gagal menyumbangkan medali.
Dua medali emas direbut
Susi Susanti (bulutangkis tunggal putri), dan Alan Budikusuma (bulutangkis
tunggal putra). Belakangan, kedua atlet tersebut akhirnya menikah.
Medali perak
dipersembahkan oleh Ardy Bernardus Wiranata (bulutangkis tunggal putra), dan
duet Eddy Hartono/Rudy Gunawan (bulutangkis ganda putra).
Sementara medali
perunggu direbut oleh Hermawan Susanto (bulutangkis tunggal putra).
Olimpiade
Seoul 1988
Tonggak sejarah
prestasi medali bagi kontingen Indonesia pada ajang Olimpiade diawali pada Olimpiade
Seoul 1988, Korea Selatan.
Inilah untuk pertama
kalinya Indonesia merebut medali dan itu dipersembahkan oleh trio pemanah
Nurfitriyana Saiman, Kusuma Wardhani, dan Lilies Handayani (panahan beregu
putri).
Indonesia Indonesia
pertama kali mengikuti Olimpiade pada tahun 1952 di Helsinki, Finlandia. Tim
'Merah Putih' sempat dua kali tak ikut, yaitu pada tahun 1964 dan 1980
(boikot).
Setelah merebut medali
pertama (perunggu) di Olimpiade Seoul 1988. Indonesia kemudian merebut medali
emas pertama di Olimpiade Barcelona 1992, dan sejak itu Indonesia selalu
merebut medali emas.
@Copyright Tabloid
Demos, Agustus 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar