Rabu, 22 Agustus 2012

Pohon Pepaya Bercabang Tiga



UNIK DAN LANGKA. Pohon pepaya biasanya tidak bercabang, tetapi di Kelurahan Jalanjang, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba, sekitar 10 meter dari SD 41 Matekko, terdapat sebuah pohon pepaya bercabang tiga. Inilah gambar pohon pepaya tersebut yang kami abadikan pada Senin, 20 Agustus 2012. (Foto: Asnawin)





Pohon Pepaya Bercabang Tiga

Oleh: Asnawin

Dalam perjalanan dari Bulukumba ke Makassar, sehari setelah lebaran Idul Fitri, tepatnya Senin, 20 Agustus 2012, secara tidak sengaja saya melihat sebuah pohon pepaya yang terbilang unik dan langka. Itu karena pohon pepaya tersebut bercabang tiga dan hal ini bisa dipastikan sangat jarang terjadi.

Pohon pepaya bercabang tiga ini tumbuh di halaman rumah Yagkin yang akrab disapa Akking, di jalan poros provinsi di Kelurahan Jalanjang, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba, sekitar 10 meter dari SD 41 Matekko.

Akking yang didampingi keluarga dan Ahmad (49)-tetangganya yang membuka bengkel sepeda motor tepat di samping kiri SD 41 Matekko- kepada penulis menjelaskan bahwa pohon tersebut ia tanam kurang lebih setahun lalu.

"Sebenarnya pohon pepaya ini saya kira tidak bisa tumbuh lagi, jadi saya potong dan menyisakan setengah meter untuk dijadikan tempat duduk. Ternyata justru tumbuh lagi dan bercabang tiga seperti ini, bahkan sekarang sudah berbuah," ungkap Akking.

Kini, Akking sekeluarga merasa sangat senang karena pohon pepaya tersebut menjadi hiburan tersendiri dan juga banyak dikunjungi orang.



Tentang Pepaya

Dalam situs Wikipedia (http://id.wikipedia.org/wiki/Pepaya) disebutkan bahwa Pepaya atau Carica Papaya adalah tumbuhan yang berasal dari Meksiko bagian selatan dan bagian utara dari Amerika Selatan. Pepaya kini menyebar luas dan banyak ditanam di seluruh daerah tropis untuk diambil buahnya.

Carica papaya adalah satu-satunya jenis dalam genus Carica. Nama pepaya dalam bahasa Indonesia diambil dari bahasa Belanda, "papaja", yang pada gilirannya juga mengambil dari nama bahasa Arawak, "papaya".

Pohon pepaya umumnya tidak bercabang atau bercabang sedikit, tumbuh hingga setinggi 5-10 m dengan daun-daunan yang membentuk serupa spiral pada batang pohon bagian atas. Daunnya menyirip lima dengan tangkai yang panjang dan berlubang di bagian tengah. Bentuknya dapat bercangap ataupun tidak. Pepaya kultivar biasanya bercangap dalam.

Pepaya adalah monodioecious' (berumah tunggal sekaligus berumah dua) dengan tiga kelamin: tumbuhan jantan, betina, dan banci (hermafrodit). Tumbuhan jantan dikenal sebagai "pepaya gantung", yang walaupun jantan kadang-kadang dapat menghasilkan buah pula secara "partenogenesis".

Buah ini mandul (tidak menghasilkan biji subur), dan dijadikan bahan obat tradisional. Bunga pepaya memiliki mahkota bunga berwarna kuning pucat dengan tangkai atau duduk pada batang. Bunga jantan pada tumbuhan jantan tumbuh pada tangkai panjang. Bunga biasanya ditemukan pada daerah sekitar pucuk.

Bentuk buah bulat hingga memanjang, dengan ujung biasanya meruncing. Warna buah ketika muda hijau gelap, dan setelah masak hijau muda hingga kuning. Bentuk buah membulat bila berasal dari tanaman betina dan memanjang (oval) bila dihasilkan tanaman banci. Tanaman banci lebih disukai dalam budidaya karena dapat menghasilkan buah lebih banyak dan buahnya lebih besar. Daging buah berasal dari karpela yang menebal, berwarna kuning hingga merah, tergantung varietasnya. Bagian tengah buah berongga. Biji-biji berwarna hitam atau kehitaman dan terbungkus semacam lapisan berlendir (pulp) untuk mencegahnya dari kekeringan. Dalam budidaya, biji-biji untuk ditanam kembali diambil dari bagian tengah buah.

Kelamin jantan pepaya ditentukan oleh suatu kromosom Y-primitif, yang 10% dari keseluruhan panjangnya tidak mengalami rekombinasi. Suatu penanda genetik RAPD juga telah ditemukan untuk membedakan pepaya berkelamin betina dari pepaya jantan atau banci.

Manfaat Pepaya

Buah pepaya dimakan dagingnya, baik ketika muda maupun masak. Daging buah muda dimasak sebagai sayuran (dioseng-oseng). Daging buah masak dimakan segar atau sebagai campuran koktail buah. Pepaya dimanfaatkan pula daunnya sebagai sayuran dan pelunak daging.

Daun pepaya muda dimakan sebagai lalap (setelah dilayukan dengan air panas) atau dijadikan pembungkus buntil. Oleh orang Manado, bunga pepaya yang diurap menjadi sayuran yang biasa dimakan. Getah pepaya (dapat ditemukan di batang, daun, dan buah) mengandung enzim papain, semacam protease, yang dapat melunakkan daging dan mengubah konformasi protein lainnya. Papain telah diproduksi secara massal dan menjadi komoditas dagang.

Daun pepaya juga berkhasiat obat dan perasannya digunakan dalam pengobatan tradisional untuk menambah nafsu makan.


Khasiat untuk Kecantikan

Dalam legenda, pepaya juga dikenal sebagai buah “panjang umur” dan juga efek terapi yang banyak, khususnya memiliki efek kecantikan bagi para wanita. (http://anehdidunia.blogspot.com/2012/03/keajaiban-pepaya.html#ixzz24CtiGL5Z)


Bekerja untuk sistem pencernaan. Enzim pengurai protein yang terkandung di dalamnya, dapat mengisi pengeluaran saluran usus dan pankreas atau kelenjar ludah perut, memenuhi kurangnya getah lambung, bisa membantu mengurai protein dan pati, adalah pekerja tetap secara cuma-cuma bagi sistem pencernaan.

Resep makanan merekomendasikan : campuran pepaya muda, pepaya mentah dikupas kulitnya, dipotong menjadi potongan kecil, dicampur dengan lombok, wijen putih, garam, gula, ketumbar, juice (jeruk) sitrun dan diaduk merata.

Meningkatkan daya tahan tubuh. Pepaya mengandung karotena dan kaya dengan vitamin C, mereka (pepaya) memiliki kemampuan antioksidan yang sangat kuat, membantu organisme memperbaiki jaringan, melenyapkan zat beracun, memperkuat daya tahan tubuh, mencegah dan mengobati sejumlah virus pneumonia atau radang paru-paru. Rekomendasi resep makanan : Juice pepaya segar

Mengobati luka bakar. Daerah luka bakar dapat mengembangbiakkan bakteri yang merugikan, unsur efektif yang terkandung dalam buah pepaya dapat melindungi sel penelan, meningkatkan fungsinya membunuh bakteri.

Saat sistem kekebalan tubuh menyerang bakteri merugikan akan menghasilkan zat asam dan nitrogen, kedua zat ini rata-rata tidak baik bagi penyembuhan daerah luka bakar. Getah buah pepaya dapat mengurangi setengah dari total zat asam dan nitrogen, mempercepat proses pemulihan luka. Cara pemakaian : lulurkan cairan pepaya dan daunnya ke permukaan daerah yang luka.

Mengencangkan payudara. Sejak dahulu pepaya muda diyakini sebagai buah terbaik dalam mengencangkan payudara, enzim pepaya yang banyak terkandung di dalamnya sangat membantu pertumbuhan payudara. Sedang hormon pengencang dan vitamin A yang banyak terkandung dalam enzim pepaya, dapat merangsang pengeluaran hormon wanita, dan merangsang indung telur mengeluarkan hormon betina, melancarkan kelenjar susu dan mencapai maksud mengecangkan payudara.

Cara pemakaian : susu pepaya, pepaya dipotong-potong, kemudian di bikin juice dengan campuran susu dan kuning telur, lalu dicampur lagi dengan juice (jeruk) sitrun dan madu.

Menguruskan badan. Enzim pepaya muda adalah 2 kali lipatnya enzim pepaya matang. Ia (enzim) bukan saja dapat mengurai protein, karbohidrat bahkan dapat mengurai lemak, melenyapkan daging lebih, mendorong proses metabolisme, dengan cepat mengeluarkan lemak berlebih.

Untuk kecantikan kulit. Kadar vitamin C dalam pepaya adalah 48 kali lipatnya buah apel. Ditambah lagi dengan kemampuan cerna enzim pepaya, bisa dengan cepat mengeluarkan racun dalam tubuh, sangat bagus bagi kesegaran kulit dari dalam. Enzim pepaya yang terkandung di dalamnya dapat mendorong proses metabolisme kulit, membantu melumerkan lapisan kulit dan zat tanduk penuaan yang tertimbun di pori-pori, membuat kulit tampak lebih terang dan cerah.

Bintang yang direkomendasikan : di negeri Miss Universe, Venezuela, dimana kulit para miss Universe ini selalu tampak begitu cerah dan penuh vitalitas. Menurut pembuktian, semua ini dikarenakan mereka sangat terampil memakai pepaya untuk merawat kulitnya. Misalnya masker pepaya campur buah persik.

Cara pemakaian : Buah pepaya dan persik dibuang kulitnya, kemudian ditumbuk mengental, lalu dicampur dengan juice (jeruk) sitrun dan madu.

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog Pedoman Rakyat : http://pedomanrakyat.blogspot.com]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar