Wartawan Senior Pedoman Rakyat Meninggal Dunia
Wartawan foto senior harian Pedoman Rakyat, Makassar, Boet Philipe Manuel Rompas atau lebih dikenal dengan nama Buce Rompas, meninggal dunia di Makassar, Rabu, 4 November 2009, dalam usia 77 tahun.
Dengan meninggalnya Buce Rompas, maka dalam dua tahun terakhir atau sejak harian Pedoman Rakyat tidak terbit lagi pada 3 Oktober 2007, sudah enam wartawan dan karyawan harian Pedoman Rakyat yang meninggal dunia.
Ke-6 wartawan dan karyawan tersebut yaitu Usman Sanaki (karyawan), Arthur Kuse (wartawan), Abdul Latif (karyawan), Indarto (wartawan), L.F. Sahertian (karyawan), dan B. Ph. Rompas.
Buce Rompas adalah mantan Kepala Cabang Indonesia Press Photo Service (IPPHOS) di Makassar untuk Indonesia Timur dan mantan redaktur foto surat kabar harian Pedoman Rakyat (terbit di Makassar sejak 1 Maret 1947).
Almarhum yang telah menjadi anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) sejak 1959, juga tetap setia dan aktif di PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Cabang Sulawesi Selatan hingga akhir hayatnya.
Buce Rompas yang namanya sering disingkat B.Ph.M.Rompas, meniti karier wartawan pada tahun 1955 di majalah IPPHOS Report, Jakarta. Empat tahun kemudian, ia dipindahkan ke Makassar. Tahun 1963, Buce berhenti di IPPHOS, lalu menjadi wartawan freelance (wartawan lepas).
Tak lama setelah keluar dari IPPHOS dan masih di tahun 1963, Buce tercatat sebagai anggota redaksi majalah Hasanuddin yang diterbitkan Dinas Penerangan Kodam XIV Sulselra. Melalui majalah itu, Buce Rompas pun kian dekat dengan kalangan pemerintah dan militer.
Dua tahun sebelum keluar dari IPPHOS, atau tepatnya tahun 1960, Buce memang sudah membantu harian Pedoman Rakyat, karena dia cukup dekat dengan pemimpin umum harian Pedoman Rakyat, L E Manuhua. Buce baru resmi menjadi wartawan harian Pedoman Rakyat pada tahun 1975. (asnawin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar