Mimpi kadang disebut sebagai bunga tidur, bahkan mimpi di siang hari alias mimpi di siang bolong sama sekali tidak bisa dipercaya. Tetapi tak jarang, ada mimpi kita pada masa bocah atau ketika masih kuliah yang kemudian menjadi kenyataan. Begitulah pengalaman Drs H Mukhlis MPd, Kasubdin Agama dan Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel. (Foto: Asnawin)
------------
Drs H Mukhlis MPd:
Mimpi Memanjat Pohon Kelapa Meliuk-liuk
Mimpi kadang disebut sebagai bunga tidur, bahkan mimpi di siang hari alias mimpi di siang bolong sama sekali tidak bisa dipercaya. Tetapi tak jarang, ada mimpi kita pada masa bocah atau ketika masih kuliah yang kemudian menjadi kenyataan.
Begitulah pengalaman Drs H Mukhlis MPd, Kasubdin Agama dan Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel.
Ketika masih remaja, pria kelahiran Makassar, 14 Desember 1957 itu, pernah bermimpi melihat sebuah pohon kelapa yang batangnya tidak langsung menjulang lurus ke langit.
"Saya melihat batangnya naik dari tanah sedikit, lalu bengkok rata agak panjang, kemudian bengkok ke atas tapi agak meliuk-liuk. Dalam mimpi, saya kemudian memanjat pohon kelapa itu dan berhasil sampai di puncak," ungkap Mukhlis kepada "PR" di Makassar, belum lama ini.
Ketika kuliah, seorang wanita pernah meramal masa depannya. Wanita itu tanpa diminta langsung mengatakan bahwa Mukhlis kelak akan mendapatkan posisi tinggi.
"Saya tidak minta diramal dan saya tidak tahu kalau wanita itu disebut-sebut sebagai 'orang pintar', tetapi wanita itu sendiri yang langsung meramal saya. Waktu itu, saya hanya tersenyum mendengar ramalannya," katanya.
Bukan memercayai mimpi dan ramalan tersebut, tetapi kenyataannya, perjalanan hidupnya seolah-olah membenarkan mimpinya dan ramalan wanita itu.
Mukhlis yang menamatkan kuliah program S1 (sarjana, jurusan pendidikan matematika) di IKIP Ujungpandang (sekarang Universitas Negeri Makassar) dan S2 (magister) di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, mengawali karirnya sebagai guru.
Dia kemudian menjadi penatar matematika tingkat provinsi Sulsel dan beralih menjadi staf Seksi Kurikulum Bidang Pendidikan Menengah Umum (Dikmenum) Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel (dulu Kanwil Depdikbud Sulsel).
Sempat melakukan studi banding selama satu bulan di Jepang dan mengambil kursus singkat di Australia, Mukhlis kemudian diangkat menjadi Kepala Seksi Kurikulum Bidang Dikmenum Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel.
Jabatan itu dijalani selama 10 tahun lebih, suatu masa yang cukup lama untuk menduduki satu pos jabatan.
Beberapa bulan lalu, Mukhlis yang kini sedang menyiapkan disertasinya sebagai mahasiswa program doktoral (S3) UNM, diangkat menjadi Kasubdin Agama dan Dikdas Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel.
"Saya tidak tahu apakah nanti saya masih diberi jabatan lebih tinggi. Yang pasti, memang banyak semacam rintangan yang telah saya lalui," ungkapnya. (win/pr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar