KETUA
YJI SULSEL, Majdah MZ Agus Arifin Nu’mang (duduk kedua dari
kiri), foto bersama peneliti dari YJI Pusat, Josephine R Marietta (duduk paling
kiri), Wakil Ketua YJI Sulsel Muhammad Djafar (duduk ketiga dari kiri), serta
beberapa pengurus YJI Sulsel, seusai diskusi, di Rumah Jabatan Wakil Gubernur
Sulsel, Jl Yusuf Daeng Ngawing, Makassar, Kamis, 23 Oktober 2014. (Foto: Humas
YJI Sulsel)
Ahad, 26 Oktober 2014
Pelatih
Senam adalah Pahlawan
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA). Pelatih senam juga perlu diberikan
sertifikat dan berhak mendapat sertifikasi dari pemerintah, karena mereka
sesungguhnya merupakan pahlawan, khususnya dalam bidang olahraga yang secara
langsung maupun tidak langsung, meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Senam merupakan salah
satu olahraga massal yang selalu dan bisa diikuti oleh ratusan, ribuan, atau
bahkan puluhan ribu orang dalam satu kali latihan, terutama kalau dilakukan di
tempat-tempat terbuka atau lapangan luas.
Karena sifatnya massal
dan benar-benar menyehatkan, maka olahraga senam seharusnya mendapat perhatian
khusus dari pemerintah, termasuk dengan memberikan sertifikat tingkat nasional
kepada para pelatih senam.
Demikian antara lain
hasil Focus Discussion Group (FGD) pengurus Yayasan Jantung Sehat (YJI) Cabang
Utama Sulawesi Selatan yang dipimpin Dr Majdah MZ Agus Arifin Nu’mang, dengan
relawan dari YJI Pusat, yang diwakili Josephine R Marietta (dosen psikologi Universitas
Indonesia), dan Reo Adriansah, di Rumah Jabatan Wakil Gubernur Sulsel, Jl Yusuf
Daeng Ngawing, Makassar, Kamis, 23 Oktober 2014.
Majdah, yang
sehari-hari menjabat Rektor Universitas Islam Makassar (UIM), mengatakan,
olahraga senam seharusnya terus-menerus dimassalkan, terutama melalui kebijakan
dari pemerintah, dan juga diharapkan menjadi gaya hidup (life style) di
tengah-tengah masyarakat Indonesia.
“Yayasan Jantung
Indonesia jangan sampai kalah dari perubahan dan perkembangan zaman, karena faktanya
sekarang, lawan berat pembinaan dan pengembangan olahraga tidak lain adalah
life style (gaya hidup),” timpal Ibu Koko–sapaan akrab Josephine R
Marietta–yang sehari-hari dosen Univesitas Indonesia (UI), Jakarta-Depok.
Pola hidup sehat, kata
Wakil Ketua YJI Sulsel Muhammad Djafar, dewasa ini sudah semakin berkurang,
karena masyarakat dimanjakan dengan berbagai fasilitas yang menyebabkan badan
tidak lagi banyak bergerak.
“Contohnya, dulu kita
naik tangga, sekarang naik lift atau eskalator, sehingga badan kita kurang
bergerak, apalagi masyarakat kita sekarang banyak yang malas berolahraga,”
papar Djafar yang mantan Dekan Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
(FPOK) IKIP Ujungpandang (sekarang Universitas Negeri Makassar).
Acara diskusi dihadiri belasan pengurus YJI Sulsel, antara lain Delia Djafar, Asnawin, Delman Djafar, dr Zaenab Djafar, Siltje, dan Mesrawati. (win)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar