Inu Tea berpose di Jalan Perintis Kemerdekaan, depan kampus Universitas 45, Makassar, Jumat, 18 Juni 2010. Inu Tea yang mengaku masih bujang berusia 25 tahun kemudian bercerita bahwa dirinya sudah sejak Januari 2010 berada di Sulawesi Selatan dan mengelilingi seluruh kabupaten dan kota di provinsi ini dengan sekuter uniknya. (foto: asnawin)
--------
PEDOMAN RAKYAT
Jumat, 18 Juni 2010
PNS = Pengangguran Naik Sekuter
Jumat siang, 18 Juni 2010, tiba-tiba ban sepeda motor saya kempes di Jl. Perintis Kemerdekaan, tepat depan kampus Universitas 45 Makassar. Saya langsung mengembalikan kepada diri saya, bahwa kecelakaan ini bukan suatu kebetulan, melainkan teguran tidak langsung dari Yang Maha Kuasa. Saya pun segera memohon ampun atas kesalahan dan dosa yang telah saya lakukan.
Saya kemudian meminggir dan menghentikan motor. Kebetulan di seberang jalan ada tempat tambal ban. Di dekat tempat tambal ban, kebetulan ada warung kopi. Sambil menunggu, saya berniat minum kopi susu, tetapi sebelum masuk ke dalam warkop, mata saya tertuju ke sebuah sepeda motor unik yang sedang parkir di depan warkop.
Saya katakan unik karena sekuter tersebut terlihat tua, cat bodinya berwarna-warni, lampu depannya diganti dengan tengkorak kepala kerbau, di samping kiri ada boncengan, dan di sudut kiri boncengan tersebut ada sebuah tiang bendera yang di ujungnya terjumbai sebuah bendera merah-putih.
Naluri saya sebagai mantan wartawan foto (sekarang saya lebih banyak membagi ilmu dengan menjadi instruktur foto jurnalistik dan dosen mata kuliah jurnalistik di beberapa perguruan tinggi) segera bekerja dan memaksa tangan saya mengeluarkan handphone untuk memotret sepeda motor unik tersebut.
Setelah memotret dua kali, saya langsung masuk ke dalam warkop dan memesan kopi susu. Di dalam warkop ada dua orang pemuda, saya menduga keduanya adalah mahasiswa. Iseng-iseng saya bertanya kepada salah seorang dari mereka. Rambutnya panjang gimbal khas ala rambut orang Afrika atau orang Papua (mirip rambut Ruud Gullit, mantan pesepakbola tim nasional Belanda).
''Kuliah dimana bos?'' tanya saya sambil tersenyum.
''Saya PNS,'' jawabnya enteng tanpa ekspresi.
''Kenapa PNS rambutnya begitu,'' tanya saya lagi masih dengan senyum.
''Saya pengangguran naik sekuter,'' jawabnya juga masih tanpa ekspresi.
Mendengar jawabannya, saya langsung tertawa; ''Oh, jadi pe-en-es itu singkatan dari pengangguran naik sekuter.''
''Motor itu punyanya dia. Dia teman saya,'' kata pemuda satunya.
Kami kemudian berkenalan dan saya meminta kesediaannya diwawancarai dan difoto bersama sekuternya.
Si rambut gimbal memberikan kartu namanya yang ada foto dirinya dan lambang grup komunitas sepeda motor ''Si Raja Ugal Scooterist, Subang Pantura''. Namanya Inu Tea. Di kartu nama tersebut juga ada nomor handphone 087830729xxx.
Inu Tea yang mengaku masih bujang berusia 25 tahun kemudian bercerita bahwa dirinya sudah sejak Januari 2010 berada di Sulawesi Selatan dan mengelilingi seluruh kabupaten dan kota di provinsi ini dengan sekuter uniknya. Dia mengaku sudah keliling Indonesia dengan naik sekuter, kecuali Kalimantan.
''Biayanya dari mana,'' tanya saya.
''Dari mana yah, pokoknya ada-ada saja deh yang membantu,'' jawabnya.
''Apa yang Anda cari,'' pancing saya.
''Saya hanya ingin memperbanyak saudara,'' kata Inu.
''Terima kasih atas kesediaannya saya wawancarai dan saya foto. Maaf saya harus segera mengajar, mudah-mudahan kita bisa bertemu lagi. Selamat bos,'' kata saya sambil menjabat tangannya erat-erat. (asnawin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar