Bali boleh punya banyak pantai berpasir putih. Bali pun boleh senang karena pantai yang mereka miliki banyak pengunjungnya. Namun, kalau mau jujur, Bali harus mengakui kelebihan Pantai Bira, di Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan. Pantai Bira bukan hanya berpasir putih, melainkan juga karena pasirnya sejuk meskipun matahari tengah bersinar terang di siang bolong. (int)
Sabtu, 07 Februari 2009
Pantai
Bira Bulukumba Bukan Sekadar Pantai
Oleh:
Asnawin Aminuddin
(Wartawan)
Bali boleh punya banyak
pantai berpasir putih. Bali pun boleh senang karena pantai yang mereka miliki
banyak pengunjungnya. Namun, kalau mau jujur, Bali harus mengakui kelebihan
Pantai Bira, di Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan.
Pantai Bira bukan hanya
berpasir putih, melainkan juga karena pasirnya sejuk meskipun matahari tengah
bersinar terang di siang bolong.
Selain itu, Pantai Bira
juga bukan sekadar pantai, karena juga memiliki batu karang yang
berbukit-bukit, gua, sungai, danau, dan hutan suaka.
Bagi para pengunjung,
di Pantai Bira terdapat sejumlah fasilitas, antara lain restaurant, villa,
penginapan, bungalow, lapangan tenis, tempat karaoke, serta peralatan menyelam.
Pantai Bira juga
memiliki terumbu karang dan pemandangan bawah laut yang sangat indah. Belasan
tahun lalu, tepatnya tahun 1997, penulis sempat menyaksikan pemandangan bawah
lautnya dengan menyelam dua hari berturut-turut.
Di sepanjang Pantai
Bira terhampar pasir putih dan birunya laut, karena pantulan ganggang laut yang
beraneka warna.
Selain menikmati pantai
pasir putih yang bening dan halus, pengunjung dapat menikmati keindahan dua
pulau yang ada di depannya yaitu Pulau Liukang Loe dan sebuah pulau tak
berpenghuni yang oleh masyarakat setempat disebut Pulau Betang atau Pulau
Kambing.
Pada setiap akhir pekan
dan hari-hari libur lainnya, Pantai Bira selalu ramai dikunjungi wisatawan
lokal, wisatawan domestik, wisatawan nusantara, bahkan wisatawan mancanegara.
Wisatawan lokal
biasanya datang pada pagi hari dan pulang pada sore atau malam hari, tetapi
banyak juga yang menghabiskan akhir pekan dengan menginap semalam pada salah
satu penginapan atau hotel di sekitar Pantai Bira.
Wisatawan domestik
umumnya menginap satu atau dua malam di Pantai Bira, begitu pun dengan
wisatawan nusantara, sedangkan wisatawan mancanegara biasanya menginap selama
beberapa malam.
Salah satu keunikan
sekaligus daya tarik Pantai Bira yaitu pasirnya yang putih dan dingin, meskipun
di siang bolong. Selain dingin, pasirnya juga halus dan lembut seperti tepung.
Menurut penduduk
setempat, pasir halus itu juga tergantung musim. Pada musim barat antara
Oktober-April, pasir melimpah. Tetapi, pada musim angin timur antara
April-Oktober, pasir berkurang.
Pemandangan lain yang
menarik di Pantai Bira yaitu aktivitas masyarakat setempat yang menjadikan
pantai tersebut sebagai tempat berdagang dan dermaga penyeberangan ke Pulau
Liukangloe. Jejeran perahu nelayan pun masih terlihat di sepanjang pantai kala
mereka tidak melaut.
Pantai Bira memang
belum ditata menjadi tempat tujuan wisata sepenuhnya seperti pantai-pantai yang
lain, tetapi pemandangan dan aktivitas masyarakat setempat sungguh telah
menjadi keunikan dan daya tarik tersendiri.
Lebih menarik lagi,
karena antara masyarakat setempat dan wisatawan, selalu terjadi interaksi, baik
untuk kepentingan bertukar informasi, maupun untuk kepentingan jual beli.
Pada pagi hari, suasana
pantai lebih ramai. Orang-orang setempat mulai membuka warung dagangan. Ada
juga yang menyisiri pantai untuk mencari kerang. Kerang ini kemudian
dikreasikan dalam berbagai bentuk pernak-pernik yang kemudian dijual kepada
wisatawan.
Pemandangan lainnya
adalah satu per satu kapal penumpang dari Pulau Liukangloe mulai merapat di
bibir pantai. Masing-masing penumpang menurunkan bekal belanjaannya.
Wisatawan biasanya
memilih untuk bangun pagi-pagi agar tidak ketinggalan momen matahari terbit
(sunrise) dari balik gunung. Setelah itu, mereka langsung memulai segala
aktivitas yang biasa dilakukan di pantai, terutama berenang atau mandi-mandi di
pinggir pantai dengan menyewa ban karet yang tarifnya Rp 2.000 s/d 5.000 per
jam.
Pada sore hari,
wisatawan dapat menyaksikan orang-orang dari seberang pulau yang terlihat
kembali dari aktivitasnya dan siap pulang dengan barang-barang hasil belanjaan
masing-masing.
Wisatawan juga dapat
menyaksikan matahari terbenam (sunset) di laut lepas. Iring-iringan perahu yang
meninggalkan pantai menampilkan siluet yang sangat indah dan menjadi terapi
mata bagi siapa saja yang menyaksikannya.
Selain keunikan pasir
dan airnya, Pantai Bira juga memiliki batu karang yang berbukit-bukit, gua,
sungai, danau, dan hutan suaka.
Bagi para pengunjung,
di Pantai Bira terdapat sejumlah fasilitas, antara lain restaurant, villa,
penginapan, bungalow, lapangan tenis, tempat karaoke, serta peralatan menyelam.
Pantai Bira juga
memiliki terumbu karang dan pemandangan bawah laut yang sangat indah. Belasan
tahun lalu, tepatnya tahun 1997, penulis sempat menyaksikan pemandangan bawah
lautnya dengan menyelam dua hari berturut-turut.
Bagaimana
Anda ke Bira?
Pantai Pasir Putih
Tanjung Bira terletak di daerah ujung paling selatan Provinsi Sulawesi Selatan,
tepatnya di Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba. Jarak dari ibukota
Kabupaten Bulukumba ke Pantai Bira berkisar 40 kilometer, sedangkan jarak
ibukota Kabupaten Bulukumba dari Makassar yaitu sekitar 150 kilometer.
Perjalanan dari Kota
Makassar ke ibukota Kabupaten Bulukumba dapat ditempuh dengan menggunakan
angkutan umum di Terminal Tamalate, berupa mobil Kijang, Panther, atau Innova
dengan tarif sebesar Rp 40.000. Lama perjalanan dari Makassar ke Bulukumba
sekitar 3 s/d 4 jam.
Dari ibukota Kabupaten
Bulukumba ke Tanjung Bira perjalanan dapat ditempuh dengan menggunakan mobil
pete’-pete’ (mikrolet) dengan tarif berkisar antara Rp 8.000,- hingga Rp
10.000. Waktu tempuh berkisar 30 s/d 45 menit.
Jika mau, mobil
angkutan umum dapat pula disewa (carteran) dari Terminal Tamalate Makassar ke
Pantai Bira atau sebaliknya dengan tarif sekitar Rp 400.000 s/d Rp 500.000.
Tiket
Masuk
Biaya tiket masuk ke
lokasi Pantai Tanjung Bira Rp 2.500/orang bagi wisatawan lokal dan Rp
5.000/orang bagi wisatawan mancanegara.
Akomodasi
Kawasan wisata Pantai
Tanjung Bira kini memiliki berbagai fasilitas, seperti restoran, penginapan,
villa, bungalow, dan hotel dengan tarif yang bervariasi. Tarif kamar berkisar
antara Rp 100.000 s/d Rp 600.000 per hari.
Di Pantai Bira juga
juga terdapat persewaan perlengkapan menyelam (diving dan snorkling) dengan
tarif Rp 30.000,-.
Bagi pengunjung yang
selesai berenang di pantai, disediakan kamar mandi umum dan air tawar untuk
membersihkan pasir dan air laut yang masih lengket di badan.
Jika anda ingin
berkeliling di sekitar pantai, tersedia pula persewaan motor dengan tarif Rp
65.000 / hari.
Kalau anda ingin
menyeberang ke Kabupaten Selayar, di Pelabuhan Bira (sekitar dua kilometer
sebelum kawasan Pantai Pasit Putih Tanjung Bira), ada dua buah kapal ferry yang
siap mengantar, masing-masing pada pagi dan sore hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar