
Ketika banyak wartawan Pedoman Rakyat hengkang ke media lain atau alih profesi, Petrus Sofyan Malia tetap bertahan. Ia bertekad tetap setia bersama harian Pedoman Rakyat dan itu pun dibuktikannya. Saat Pedoman Rakyat "goyang" dan kemudian pernah tidak terbit lalu terbit lagi, ia tetap loyal bersama sejumlah wartawan dan karyawan Pedoman Rakyat. Kemudian ketika harian Pedoman Rakyat tidak terbit lagi sejak 3 Oktober 2007, hingga kini, Petrus Sofyan Malia pun tidak beralih ke koran lain. Ia lebih memilih pulang kampung di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat.