Selasa, 05 Maret 2013

Poling Parpol Favorit pada Pemilu 2014


Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat sudah menetapkan 10 parpol peserta Pemilu 2014. Manakah di antara 10 parpol tersebut yang menjadi favorit masyarakat Indonesia? Untuk mengetahui parpol terfavorit, kami mengadakan poling pendapat mulai hari ini. Silakan klik salah satu parpol favorit Anda pada sudut kanan atas blog "Pedoman Rakyat" ini. Terima kasih.

 
1. Partai Nasdem
  0 (0%)
2. Partai Kebangkitan Bangsa
  0 (0%)
3. Partai Keadilan Sejahtera
  0 (0%)
4. PDI Perjuangan
  0 (0%)
5. Partai Golkar
  0 (0%)
6. Partai Gerindra
  0 (0%)
7. Partai Demokrat
  0 (0%)
8. Partai Amanat Nasional
  0 (0%)
9. Partai Persatuan Pembangunan
  0 (0%)
10. Partai Hanura
  0 (0%)


[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan Anda di blog Pedoman Rakyat -- http://pedomanrakyat.blogspot.com]

18 komentar:

  1. golkar mau dilawan....

    BalasHapus
  2. PKS pertama mantaPKS

    BalasHapus
    Balasan
    1. semoga PKS mampu menjaga keunggulannya hingga Pemilu nanti...

      Hapus
  3. PKS of course ;-)

    BalasHapus
  4. PKS no 1 di pemilu 2014. amiin

    BalasHapus
  5. hasil poling sementara sampai Ahad malam, 10 Maret 2013...
    1. Partai Nasdem = 5 (6%)
    2. Partai Kebangkitan Bangsa = 1 (1%)
    3. Partai Keadilan Sejahtera = 44 (60%)
    4. PDI Perjuangan = 3 (4%)
    5. Partai Golkar = 4 (5%)
    6. Partai Gerindra = 3 (4%)
    7. Partai Demokrat = 1 (1%)
    8. Partai Amanat Nasional = 9 (12%)
    9. Partai Persatuan Pembangunan = 2 (2%)
    10. Partai Hanura = 1 (1%)

    BalasHapus
  6. wah, kalo masalah polling, smsm polling, website polling, facebook like, youtube like, PKS sih nggak ada tandingannya..

    satu sms dari pucuk pimpinan dah bisa menggerakkan massa bermata gelap untuk melaksanakan segala titahnya TANPA BERTANYA..

    kalo udah gini, PKS pasti akanbilang bahwa "tuh kaaan, kita itu pilihan terbaik diantara yang ada lhoo..."

    BalasHapus
    Balasan
    1. mungkin ada benarnya, tp yg penting, pemikiran kita didasari prasangka baik, trims....

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

      Hapus
  7. Masa seh militan diartikan ga punya edukasi dan sembrono..

    BalasHapus
  8. Assalamu Alaikum wrwb. Hanya saja kita sayangkan kanda, partai2 dengan label Islam juga tdk mampu berbuat banyak utk kepentingan kemaslahatan ummat secara penuh dan bahkan tidak sedikit dari kader partai tersebut yang terjerat sejumlah kasus, terutama kasus korupsi. Bagi sy hal ini sangat memprihatinkan. Wassalam wrwb

    BalasHapus
    Balasan
    1. masih lebih baik ada partai islam dari pada hanya partai sekuler.

      Hapus
  9. sebenarnya mereka (parpol berlabel Islam) sudah berupaya seoptimal-mungkin, tp selalu mendapat tantangan dari parpol lain, baik parpol dan orang-orang nasionalis, maupun parpol yg berlatar-belakang Islam.... selain itu, media massa lebih banyak mengekspos informasi korupsi, hukum, dan yg miring2 lainnya, dibandingkan berita-berita positif.... sehingga informasi yg sampai kpd masyarakat tidak utuh dan mengabkibatkan munculnya pandangan miring atau negatif dari masyarakat terhadap parpol berlabel Islam...

    BalasHapus
  10. maaf nih utk mas anonim,jd orng berfikir positif mngkn banyak pilih pks karen mereka selalu terjun ke bawah. ada bencana mereka ikut membantu tidak hanya mendekti pemilu tp sesudah pemilu.sya taget anda mngatakan begitu.malah sya pernah baca saat tsunami melanda aceh itu kan selasai pemilu,pks tidak jadi pemimpin negeri ini namun stelah bncana tsunami dtng kader2 pks ikut membantu.trus jauh2 hari sebelm pmlu 2014 kntor2 pks selalu ada alias terbuka utuk mnyerap aspirasi rakyat itu sya buktikan saat plng kmpung dri jakarta k kmpung smpai kejakarta lg hnya kantor2 pks yg dibuka,kntor parpol lain tertutup alis kosong cma hnya kntornya aj.bru sekarang sya yg lewat kntor2 parpol lain bru ada isinya.mngkn rkyt dh thu mas anonoim mn yg kerja krn rkyat atau bkn

    BalasHapus
    Balasan
    1. sebenarnya kami menghargai setiap pendapat, tp mungkin lebih terhormat kalau yg memberi pendapat itu tidak bersembunyi di balik anonim dan memberikan komentar yg sopan...

      Hapus