Senin, 10 Desember 2012
Salut Atas Sikap Jantan Andi Alifian Mallarangeng
MENPORA Andi Alifian Mallarangeng saat mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Menpora, Jumat, 7 Desember 2012. Secara pribadi, saya menilai beliau memiliki sikap jantan, terlepas dari masalah hukum yang dihadapinya. Salut dan salam hormat buat saudaraku Andi Alifian Mallarangeng. (Foto: Ari Saputra/detikcom)
Salut Atas Sikap Jantan Andi Alifian Mallarangeng
Oleh: Asnawin
Saya dan mungkin banyak orang tidak menyangka dan kaget atas pengunduran diri Andi Alifian Mallarangeng sebagai Menpora dan meletakkan semua jabatannya di Partai Demokrat, Jumat, 7 Desember 2012.
Belum ada menteri yang mengundurkan diri sejak Soeharto berkuasa sekitar tahun 1967. Andi Alifian adalah orang pertama yang melakukannya. Bahwa ada masalah hukum yang dihadapi dan banyak orang yang sudah memvonis bahwa beliau memang terlibat korupsi APBN (kasus proyek Hambalang), bagi saya itu masalah lain.
Secara pribadi, saya merasa salut atas sikap jantan Andi Alifian Mallarangeng. Dengan pengunduran diri tersebut, beliau menunjukkan sikap kesatria bahwa beliau siap menghadapi masalah hukum yang menjeratnya.
Pengunduran diri itu juga membuat Presiden SBY tidak tersandera, sekaligus menunjukkan bahwa siap menghadapi masalah hukum yang menjeratnya secara pribadi dan bukan sebagai aparat negara.
"Persoalan hukum yang terkait dengan saya adalah tanggung jawab saya pribadi yang akan saya hadapi dengan sebaik-baiknya," tandas Alifian dalam pidato pengunduran dirinya.
Seperti kata Alifian dalam pidato pengunduran dirinya, saya secara pribadi juga masih percaya bahwa pengadilan di negeri kita adalah tempat mencari keadilan dan kebenaran.
Semoga saudara Andi Alifian Mallarangeng diberi ketenangan dan mendapatkan jalan terbaik dalam masalah ini dan masalah-masalah lain yang dihadapi. Salam buat saudaraku dan seluruh keluarga saudaraku.
Makassar, 10 Desember 2012.
-----------------
Berikut kami lampirkan pidato pengunduran diri saudara Andi Alifian Mallarangeng sebagai Menpora dan sebagai pengurus Partai Demokrat, di kantor Kemenpora, Jl. Gerbang Pemuda, Senayan, Jakarta, Jumat (7/12/2012), yang saya kutip dari situs web www.detik.com (http://news.detik.com/read/2012/12/07/111954/2112060/10/ini-dia-pidato-lengkap-pengunduran-diri-menpora-andi-mallarangeng0:
Assalamualaikum Wr Wb.
Salam sejahtera bagi kita semua, salam olahraga
Saudara-saudara,
Sehubungan dengan pengumuman penetapan KPK tentang pencekalan saya kemarin tanggal 6 Desember 2012, - jadi kalau saya katakan pengumuman, karena sampai sekarang saya belum menerima suratnya. Karena itu juga statusnya apa, yang saya dapatkan dari media massa adalah pengumuman tentang penetapan KPK tentang pecekalan diri saya kemarin. Bagi saya, pencekalan itu sediri sudah cukup untuk membuat keputusan.
Maka tadi pagi saya telah menghadap Bapak Presiden RI dan mengajukan surat pengunduran diri saya sebagai Menpora yang mulai berlaku hari ini. Tadi saya bertemu dengan Bapak Presiden SBY, bersama Bapak Wakil Presiden, dan juga didampingi Bapak Menko Kesra dan Menseskab di Kantor Presiden. Saya menjelaskan kepada beliau mengenai situasi yang terkait dengan saya dan beliau memahami penjelasan saya serta menerima pengunduran diri tersebut.
Bagi saya, jabatan adalah amanah dan pengabdian. Saya ingin membantu Presiden SBY untuk menjalankan pemerintahan dan memajukan Indonesia. Tapi dengan diumumkannya pencekalan saya oleh KPK, saya tidak mungkin lagi bisa menjalankan tugas-tugas saya sebagai menteri dengan efektif. Saya juga tidak ingin menjadi beban bagi Bapak Presiden dan Kabinet Indonesia Bersatu II. Roda pemerintahan harus tetap jalan dengan baik. Persoalan hukum yang terkait dengan saya adalah tanggung jawab saya pribadi yang akan saya hadapi dengan sebaik-baiknya.
Saya menghormati keputusan KPK dan serta akan mengikuti apa pun proses hukum yang diperlukan nantinya. Sejak awal, saya selalu menekankan bahwa saya dan seluruh jajaran Kemenpora siap bekerja sama penuh dalam proses hukum untuk menentukan kasus Hambalang ini. Saya harap kasus ini segera dituntaskan, agar duduk perkaranya menjadi jelas. Siapa pun yang bersalah, harus bertanggung jawab secara hukum. Namun, mereka yang tidak bersaah, harus pula dinyatakan tidak bersalah.
Saya yakin bahwa dugaan terhadap saya yang banyak dilontarkan di media massa adalah tidak benar. Selama jadi menteri, serta sepanjang karir profesional saya, saya selalu berusaha menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya dan selurus-lurusnya. Sejak mahasiswa, saya ikut menyuarakan perlunya pemerintahan yang bersih, baik dan berwibawa. Sampai hari ini, idealisme tersebut masih terus saya pegang teguh.
Mulai besok, saya akan berkonsentrasi untuk mempersiapkan diri mengikuti proses hukum, kalau perlu sampai ke pengadilan. Saya masih percaya bahwa pengadilan di negeri kita adalah tempat mencari keadilan dan kebenaran. Menyangkut diri saya, insya Allah, pada waktunya nanti kebenaran dan keadilan akan terungkap dengan seterang-terangnya.
Pada kesempatan ini, dari hati yang tulus, saya berterima kasih kepada bapak Presiden dan Wakil Presiden atas kepercayaan dan bimbingannya yang diberikan kepada saya selama ini. Saya juga berterima kasih atas kerja sama erat seluruh jajaran Kabinet Indonesia Bersatu II, mitra kerja Kemenpora, para atlet, pelatih insan olahraga serta para pemuda, dan pramuka di seluruh tanah air. Juga saya berterima kasih bagi kerja sama teman-teman media semua , yang selama ini meliput di Kemenpora, maupun yang berada di luar Kemenpora.
Secara khusus kepada seluruh staf karyawan, jajaran kepemimpinan Kemenpora yang telah membantu tugas-tugas saya selama ini, saya menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya. Teruskan perjuangan Kemenpora dalam mempersiapkan pemuda Indonesia untuk menjadi manusia yang utuh berkarakter, produktif dan siap bersaing dengan pemuda bangsa lain. Teruskan tekad kita agar dunia olahraga Indonesia mampu mengharumkan nama bangsa Indonesia di mata dunia. Kepada para sahabat yang telah membantu, saya juga menyampaikan terima kasih dari hati yang tulus.
Akhirnya saya memohon maaf, memohon maaf kepada semua pihak, jika ada kesalahan, baik yang saya sengaja = maupun tidak. Di atas segala-galanya, saya berharap bahwa dari kasus Hambalang ini, apa pun nanti kesimpulan akhirnya, kita semua dapat mengambil pelajaran yang berharga untuk membangun tata pemerintahan dan negeri yang lebih baik lagi di masa depan.
Juga sebelum saya mengakhiri press conference ini, saya juga menyampaikan, dalam kapasitas saya sebagai pengurus Partai Demokrat, saya juga tadi pada kesempatan yang sama, saya menyampaikan kepada Pak SBY sebagai ketua dewan pembina dan ketua majelis tinggi Partai Demokrat, bahwa saya juga mengajukan permohonan diri untuk mengundurkan diri dari jabatan saya sebagai sekretaris dan anggota Dewa Pembina serta sekretaris dan anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat. Dan alhamdulillah, Beliau menerima dengan baik.
Demikianlah, saudara-saudara terima kasih atas perhatian Anda
Wassalamualaikum Wr Wb
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan Anda di blog Pedoman Rakyat -- http://pedomanrakyat.blogspot.com]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar